Hidup ini hanya memiliki dua hal yang akan dipergiglirkan atas manusia, setiap hal senantiasa memiliki pasangannya. Hendaknya setiap kita memahami akan hal itu dan mampu memaknai apapun yang kita terima dengan bijaksana dan dengannya mampu menjadikan kita menjadi lebih baik dari waktu-kewaktu.
Setiap hal selalu memiliki pasangannya, malam akan senantiasa berpasangan dengan siang, naik akan senantiasa menyertai turun, panas silih berganti dengan dingin. saat siang.
Kebahagiaan berdampingan dengan kesedihan
Pergiliran itu akan senantiasa ada dan membentuk kesembingan.
Sebagai seorang muslim kita sangat sering diingatkan dengan sebuah ayat yang artinya "dalam setiap kesulitan selalu ada kemudahan"
Kebahagiaan apa lagi yang diharapkan oleh seorang pasangan muda (baru menikah) selain hadirnya seorang anak. Saat kebahagiaan itu datasng tak ada sesuatupun yang mampu menandinginya, seolah semua kebahagiaan didunia ini telah mereka dapatkan. Siapa yang mampu meramalkan sesuatu, dalam kebahagiaan itu ternyata ada sebuah ujian yang Alloh persiapkan untuk membuktikan siapa yang beriman dengan sebenarnya ataukah hanya berpura-pura dalam topeng kemunafikan. Anak kecil itu baru berusia dua pekan belum juga genap. Enatah semenjak kapan, bayi kecil yang belum mampu memasukkan puting ibunya guna mendapatkan makanan dengan baik itu harus merasa sakit karena didalam pencernakannya ada gangguan.
Awal mulanya tak ada gangguan dan tak timbul sedikitpun kecurigaan karena memang bayi itu normal seperti yang lainnya.
Allogh Maha Besar dengan segala ketetapannya dan Maha berkehendakl atas segala sesuatunya. Pastilah ada hikmah dibalik peristiwa ini. siapa yang mampu mengerti?