Cintaku.........
Bidadari manisku.........
Sayang........
Bidadariku........
Istriku.......
Maafkan suamimu jika belum bisa menjadi seorang yang bisa melindungi dan memimpin dengan baik. Seperti yang telah kita sama rasakan, waktu awal kita merajut jalinan rumah tangga adalah dengan mengaitkan benang-benang cinta kita sehingga nantinya akan kuat menahan beban hidup maupun amanah yang akan kita terima bersama.
Aku bukanalah seorang yang sempurna, pastilah ada banyak kekurangan bahkan terlampau banyak hal yang harus aku benahi.
Rasa syukurku mengikuti saat engkau meyakinkanku bahwa keterterimaanmu atasku adalah untuk setiap hal yang aku miliki, entah itu kekurangan maupun hal istimewa yang Alloh anugerahkan untukku.
Pastinya engkau juga mengetahui jika dari pertama melihatmu saat ta'aruf dan nadhor dulu, benih cintaku sudah mulai menggeliat. Keshalehanmu menjadikanku merasa bahwa Alloh telah menganugrahkan aku perhiasan terindah. Kecantikanmu menjadikan mata ini tak pernah punya keinginan untuk melirik pada paras yang lain, cukuplah wajahmu saja yang mampu menundukkan pandanganku.
Apakah akan dibiarkan seseorang menyatakan keimanannya sedangkan ia tak diuji dengan ujian. Cukuplah itu menjadi dasar bagi kita bahwa tak ada sesuatu ynag sempurna dan segala sesuatu pasti akan diuji untuk melihat kadar yang dimiliki.
Ujian pertama kita adalah mengetahui hal yang selama ini tak pernah diketahui orang lain. Kaget sekaligus merasa semakin bersyukur karena dibalik keshalehan yang nampak terdapat hati yang senantiasa merindukan jannah. Bertambah keksyukuranku atas nikmat yang telah diberikan.