Selasa, 04 Juni 2013

Usaha Untuk Selalu Menjadi Lebih Baik

Menjadi pintar jika kita bisa belajar dari berbagai sumber. Setidaknya kita harus bisa belajar dari masa yang telah terlewati. Berhubungan dengan hal ini, teringat dengan apa yang diceritakan dalam salah satu riwayat bahwa manusia itu masuk dalam salah satu golongan
1. Beruntung orang yang hari ini lebih baik dari kemarin
2. Merugi orang yang hari ini sama dengan hari kemaren
3. Celaka bagiorang yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin


Kita harus bertanya kepada diri sendiri, bagaimanakah caranya agar kita dapat lebih baik dari hari kemaren, kecuali bemuhasabah (menghitung apa yang kita telah lakukan) dengan timbangan ketaatan. Karena kebaikan itu hanya dihadapan Alloh.

"Bisa jadi apa yang dianggap baik oleh kebanyakan orang adalah sebuah kehinaan dihadapan Alloh dan bisa jadi apa yang kita anggap hina justeru dihadapan Alloh adalah mulia."

Kita harus senantiasa menimbang dengan ukuran Alloh karena kelak kita nanti akan dimintai pertanggung jawaban dari Alloh untuk segala urusan.


Dengan senantaisa mengingat apa yang telah kita lakukan menjadikan kita semakin waspada dengan apa yang akan kita laksanakan. Jangan sampai keburukan yang pernah kita lakukan (suatu kesesatan yang lampau dan kita telah bertaubat darinya) kembali kita kerjakan. Kita harus ingat bahwa nilai taubat itu dihitung jika kita berhasil menahan diri dario melakukan perbuatan itu untuk dikerjakan kembali. Waspadalah dan senantiasalah belajar untuk bisa mengendalikan diri.
Langkah yang baik kita kerjakan apabila mendapati keadaan diri tidak wajar:
            1. Waspada
Mewaspadai diri sendiri adalah hal yang wajib dikedepankan karena musuh terbesar dan biasanya orang sulit mengalahkan. Seringnya kita mengikuti kehendak diri yang telah dikuasai nafsu, sehingga banyak hal yang kita kerjakan hanya unhtuk memperturutkan waha nafsu. Jangan sampai kita terlalaikan untuk mendidik diri sendiri. Jika menghadapi musuh yang nyata ada didepan kita, dapat kita medefinisikan tipe dari apa yang sedang kita lawan tetapi jika diri sendiri yang kita lawan justeru kita kebingungan dengan apa kita menghadapinya. Telah berlalu masa yang panjang seharusnya menjadikan kita semakin pintar dan mengenal siapa diri ini dan bagaimana diri ini. Kita seharusnya semakin faham kapan masa kita mendorong untuk berbuat makruf (kebaikan) dan masa kita justeru berkeinginan untuk berbuat maksiat.
            2. Jangan mendekat
Apabila kita mendapati diri ini menjadi semakin jauh dari jalur yang benar (jalan yang lurus) maka jangan sekali-kali mendekati apa-apa yang menjadikan kita semakin jauh.
            3. Alihkan
Apabila kita cenderung untuk memperbuat sesuatu tetapi hal itunya tidak baik maka langkah paling baik untuk dilakukan adalah mengalihkan untuk hal yang lain. Seperti halnya perintah

"Apabila telah selesai melakukan suatu amal shaleh maka kerjakanlah amal shaleh yang lain"
"Beristirahatlah dari berbuat suatu kebaikan dengan memperbuat kebaikan yang lain"
"Jika telah bosan dengan memperbuat sesuatu kebaikan maka perbuatlah kebaikan yang lain"
"Jika bosan membaca maka beralihlah untuk menulis, jika telah bosan maka simaklah rekaman nasehat, jika bosan juga maka berolah ragalah"
            4. Tawakkal
Hal terakhir yang bisa kita lakukan tetapi bukan yang terakhir karena ada yang berpendapat
"Bentuk tawakkal kita adalah ketika kita memulai suatu pekerjaan kemudian kita mengerahkan segala daya upaya kemudian menunggu hasil yang didapatkan"
Tidak seperti pemahaman kebanyakan orang
"Setelah kita berusaha dengan sungguh-sungguh maka kita tawakkal menunggu hasilknya"
Karena usaha adalah bentuk ketawakkalan, maka kita harus bertawakkal semenjak ingin melakukan suatu ikhtiar.


Semoga kita bisa menjadi orang yang beruntung saat bersemangat dan minimal sedikit beruntung saat keadaan malas sehingga kita berlindung dari keadaan orang yang celaka. Hanya kepada Alloh kita memohon pertolongan, usaha dan pengorbanan yang kita kerjakan adalah bentuk ketawakkalan. Marilah kita berlindung dari kesesatan diri dan bujukan syaiton yang dapat berwujud apa saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar