Tak sedikit dari mereka yang sering update status merupakan orang yang membutuhkan banyak perhatian tetapi tak mereka dapatkan. Mereka jadi berusaha membuat tulisan yang intinya menjadikan orang tertarik untuk comment. Tetapi sayang, itu semua harus dibayar dengan habisnya waktu yang dimiliki. Tak ada unsur ilmiah yang terkandung didalamnya kecuali orang-orang yang memang membuat akun untuk menyebarkan keilmuan.
Yang pasti, setiap hal tergantung tangan siapa yang mempergunakan. Pisau dapur dapat menghasilkan masakan yang lezat kalau dipegang koki masak yang berpengalaman tetapi kalau yang pegang penjahat dapat digunakan untuk mencelakai orang. Jadilah bijak untuk memanfaatkan apa yang ada disekitar. Tak terkecuali dan paling utama adalah diri saya sendiri.
Kembali pada jejaring sosial, yang banyak dimanfaatkan orang untuk membangun komunikasi (positif) tetapi seringnya hanya untuk menonjolkan diri supaya diperhatikan orang lain. Padahal kita tidak ingin mengetahui semua yang dikerjakan orang, karena itulah saya mematikan fungsi update biar gak muncul di wall saya. Berteman mahu tetapi apakah seorang teman harus mengetahui setiap saat kondisi kita. Jadi membayangakan saat dulu belum ada alat komunikasi yang demikian pesatnya. Bagaimana intreraksi sosial terwujud dalam realita dan tak perlu ada manipulasi. Ada saatnya merasa kangen karena lama tak mendengar kabar, ada kalanya terkejut saat sesuatu sudah sangat berubah. Seperti saya yang kurang sering berkomunikasi dengan keluarga menjadikan kaget saat ada tetangga yang meninggal dsb.
Setiap hal memiliki potensi menjadi baik atau jahat terhantung siapa yang memanfaatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar